HOME | ABOUT ME | KARYAKU | DOWNLOAD | SASTRAWAN | MUSIC | PUISI | KESUSASTRAAN | EBOOK | BLOG|TUTOR BLOG| LAIN-LAIN PUISI TANAH AIR: SONETA, SYAIR ATAUKAH PANTUN? - 17 March 2010 - SASTRAKU.COM
Saturday, 2024-04-27, 08:10:58

SASTRAKU MEMBANGUN BANGSA

Main | Registration | Login
Welcome Guest
RSS
widgeo.net
Categories
EBOOK [1]
LAIN-LAIN [5]
DOWNLOAD [13]
SASTRAWAN [7]
KARYAKU [22]
MUSIC [9]
PUISI [12]
KESUSASTRAAN [2]
Tag Board
Our poll
Rate my site
Total of answers: 26
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Login form
Search
Calendar
«  March 2010  »
SuMoTuWeThFrSa
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031
Entries archive
Site friends
  • Ani Nuraini Syahara
  • Aditja Rn
  • Nuriyah Zarkasi Dewi
  • QIn Mahdy
  • Kang Jured

  • ShoutMix chat widget


    .
    Main » 2010 » March » 17 » PUISI TANAH AIR: SONETA, SYAIR ATAUKAH PANTUN?
    19:30:05
    PUISI TANAH AIR: SONETA, SYAIR ATAUKAH PANTUN?

    PUISI TANAH AIR: SONETA, SYAIR ATAUKAH PANTUN?

    Oleh: Gilang Nugraha

     

    Mari kita baca dan perhatikan terlebih dahulu puisi Tanah Air karya M. Yamin berikut.

     

    pada batasan, bukit barisan

    memandang aku, ke bawah memandang

    tampak hutan rimba dan ngarai

    lagi pun sawah sungai yang permai

    serta gerangan lihatlah pula

    langit yang hijau bertukar warna

    oleh pucuk daun kelapa

    itulah tanah, tanah airku

    sumatra namanya, tumpah darahku

     

    sesayup mata, hutan semata

    bergunung bukit lembah sedikit

    lauh di sana, di sebelah situ

    dipagari gunung satu per satu

    adalah gerangan sebuah surga

    bukannya janat bumi kedua

    firdaus melayu di atas dunia

    itulah tanah yang kusayangi

    sumatra namanya, yang kujunjungi

     

    pada batasan, bukit barisan

    memandang ke pantai teluk permai

    tampaklah air, air segala

    itulah laut samudra hindia

    tampaklah ombak, gelombang pelbagai

    memecah ke pasir lalu berderai

    ia memekik berandai-andai

    "wahai Andalas pulau sumatra,

    "Harumkan nama, selatan utara!

     

    (Jong Sumtra, Th. III, no 4, april 1920, h. 52)

     

    Puisi Tanah Air merupakan puisi modern yang diciptakan M. Yamin pada tahun 1920-an. Menarik sekali, karena puisi ini merupakan bentuk soneta pertama yang menandakan pertumbuhan persajakan indonesia. Puisi soneta merupakan puisi barat yang berasal dari Italia. Namun M. Yamin sangat cerdas, dia tidak mengambil soneta secara mentah-mentah melainkan dengan memadukannya dengan budaya bangsa. Ia tidak begitu saja menerima konsep barat, walaupun pendidikannya banyak dihabiskan di pendidikan barat ia tetap membawakan nilai-nilai kecintaannya terhadap tanah air dan semangat nasionalisme. Mungkin sekali ini disebabkan oleh faktor lingkungan dan keluarga, dimana orangtua M. Yamin merupakan kepala suku adat di Minangkabau. Dan sejak kecil selalu dibekali dengan ilmu agama dan adat istiadat. Maka jelas, Dia tidak akan pernah kebarat-baratan dalam karya-karyanya. Yang dia ambil dari soneta hanyalah bentuknya saja, di mana setiap barisnya berisikan 9-14 buah kata. Sifat melankolik yang ada pada soneta barat pun ada dalam puisi Tanah Air ini. Contohnya kita ambil dari bait kedua

     

    sesayup mata, hutan semata

    bergunung bukit lembah sedikit

    lauh di sana, di sebelah situ

    dipagari gunung satu per satu

    adalah gerangan sebuah surga

    bukannya janat bumi kedua

    firdaus melayu di atas dunia

    itulah tanah yang kusayangi

    sumatra namanya, yang kujunjungi

     

    Apa melankolis itu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 571), melankolis adalah pembawaan fisik yang lamban, pendiam, murung dan sayu. Dapat kita artikan, melankolis dalam puisi merupakan kesayu-sayuan dalam puisi atau puisi yang mendayu-dayu. Sangat jelas puisi Tanah air ini sangat mendayu-dayu dan kita dapat merasakannya.

     

    Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah di mana ciri-ciri puisi indonesia dalam puisi Tanah Air di atas? Coba kita perhatikan puisi Tanah Air sekali lagi! Kita dapat merasakan puisi tersebut seolah-olah mengisahkan kita tentang alam di mana M. Yamin ketika itu hidup. Contohnya bisa kita lihat pada bait pertama

     

     

    tampak hutan rimba dan ngarai

    lagi pun sawah sungai yang permai

    serta gerangan lihatlah pula

    langit yang hijau bertukar warna

    oleh pucuk daun kelapa

     

    Sangat jelas pencitraan M. Yamin tentang bagaimana Tanah Airnya. Hutan rimba dengan ngarai, sungai dan sawah menghiasinya serta di bawah naungan langit yang berwarna hijau karena terbias dengan warna pucuk daun kelapa. Berkisah, inilah ciri-ciri puisinya di atas. Dengan demikian, puisi M. Yamin ini sangat dekat sekali dengan syair yang memang merupakan puisi yang mengisahkan sesuatu. Dan yang kedua, puisinya di atas terasa menggambarkan alam yang merupakan suasana sebuah pantun. Syair dan pantun sendiri merupakan puisi lama Indonesia. Oleh sebab itu, di sinilah ciri-ciri bahwa puisi Tanah Air ini tak lepas dari puisi lama Indonesia yang berbentuk syair dan pantun.

    Perpaduan antara syair, pantun dan Soneta menghasilkan karya Tanah Air yang menjadikannya sebagai tonggak perkembangan puisi modern di Indonesia. Pembaharuannya terhadap perpuisian Indonesia menjadikannya pemula penyair dalam khasanah Sastra Indonesia Modern.

     

     

    Sumber Bacaan:

    Djoko Pradopo, Rachmat. 2007. Beberapa Teori sastra, Kritik dan penerapannya.

    Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Yamin

    (Diunduh pada tanggal 13 Maret 2010 Pukul 19.29)

    http://syairsyiar.blogspot.com/2009/12/muhammad-yamin.html

    (Diunduh pada tanggal 13 Maret 2010 Pukul 19.35)

    http://webpuisi.blogspot.com/2008/11/soneta.html

    (Diunduh pada tanggal 14 Maret 2010 Pukul 21.05)

    Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa

    Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

    Share/Bookmark Category: KARYAKU | Views: 13115 | Added by: sastraku | Rating: 0.0/0
    Total comments: 1
    1 lutfi  
    0
    Jenia puisi Permintaan Muhammad Yamin berupa soneta, yaitu salah satu bentuk puisi di Eropa yang berupa nyanyian kecil engan aturan yang ketat

    Name *:
    Email *:
    Code *:
    HOME | ABOUT ME | KARYAKU | DOWNLOAD | SASTRAWAN | MUSIC | PUISI | KESUSASTRAAN | EBOOK | LAIN-LAIN
    Copyright Sastraku © 2024