Sastrawan ini dilahirkan di Muara Sipongi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 18 Agustus 1908 dan wafat di Jakarta, 16 Februari 1970 pada umur 61 tahun adalah seorang penulis yang terkenal keterlibatannya dengan majalah Pujangga Baru. Bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Amir Hamzah, Armijn Pane mampu mengumpulkan penulis-penulis dan pendukung lainnya dari seluruh penjuru Hindia Belanda untuk memulai sebuah pergerakan modernisme sastra. Selain menulis puisi dan novel, Armijn Pane juga menulis kritik sastra. Tulisan-tulisannya yang terbit pada Pujangga Baru, terutama di edisi-edisi awal menunjukkan wawasannya yang sangat luas dan, dibandingkan dengan beberapa kontributor lainnya seperti Sutan Takdir Alisjahbana dan saudara laki-laki Armijn, Sanusi Pane, kemampuan menilai dan menimbang yang adil dan tidak terlalu terpengaruhi suasana pergerakan nasionalisme yang terutama di perioda akhir Pujangga Baru menjadi sangat politis dan dikotomis. Salah satu karya sastranya yang paling terkenal ialah novel Belenggu. Bibliografi • Puisi o Gamelan Djiwa. Jakarta: Bagian Bahasa Djawa. Kebudayaan Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. 1960 o Djiwa Berdjiwa, Jakarta: Balai Pustaka. 1939. • Novel o Belenggu, Jakarta: Dian Rakyat. Cet. I 1940, IV 1954, Cet. IX 1977, Cet. XIV 1991 • Kumpulan Cerpen o Djinak-Djinak Merpati. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I 1940 o Kisah Antara Manusia. Jakarta; Balai Pustaka, Cet I 1953, II 1979 • Drama
o Antara Bumi dan Langit”. 1951. Dalam Pedoman, 27 Februari 1951. sumber:wikipedia.com
CETAK HALAMAN INI
|