Sungai dan Muara
Kesepian telah meyakinkan kita Bahwa setiap sudut bumi menyimpan sisi gelap Yang berbeda. Dari getar tanganmu aku dapat meraba Musim dingin tak pernah memadamkan matahari sepenuhnya Sedang dari mataku kau melihat hujan segera menyusut Lalu kita berpelukan seperti dua musim yang bertemu Dalam kesepian yang sama. Kita menyalakan tungku di kamar Sambil membakar seluruh pakaian dan keyakinan kita Menjadi asap yang memenuhi ruang dan waktu Kita tak mengundang salju turun membasahi ranjang Tapi detik-detik menggenang dari cucuran keringat kita Kuraba setiap lekuk tubuhmu seperti meraba setiap sudut Bola dunia. Aku tergelincir di belahan bumi yang landai Atau terengah di belahan lain yang berbukit-bukit Lalu kausentuh kemarauku dengan tangan musim semimu Hingga rumput-rumput menghijau di seluruh tubuhku
Dan kita berciuman seperti bertemunya sungai dan muara Yang saling mengisi dan sekaligus melepaskan (sastraku.ucoz.com)
|