Ketika masih bocah, rumahku di tepi laut Bila pagi pulang
dari perjalanan jauhnya Menghalau malam dan bayang-bayangnya, setiap kali
Kulihat matahari menghamburkan sinarnya Seraya menertawakan gelombang Yang
hilir mudik di antara kekosongan
Sebab itu aku selalu riang Bermendung atau berawan, udara
tetap terang Setiap butir pasir buku pelajaran bagiku Kusaksikan semesta di
dalam Dan keluasan mendekapku seperti seorang ibu
Batang kayu untuk perahu masih lembut tapi kuat Kuhadapkan
senantiasa jendelaku ke wajah kebebasan Aku tak tahu mengapa aku tak takut pada
bahaya Duri dan kepedihan kukenal Melalui kakiku sendiri yang telanjang
Arus begitu akrab denganku Selalu ada tempat bernaung jika
udara panas Dan angin bertiup kencang Tak banyak yang mesti dicemaskan Oleh
hati yang selalu terjaga Pulau begitu luas dan jalan lebar Seperti kepercayaan
Dan kukenal tangan pengasih Tuhan Seperti kukenal getaran yang bangkit Di
hatiku sendiri