Main » 2009»May»6 » Pondok pesantren - antara duniawi dan ukhrowi
20:47:50
Pondok pesantren - antara duniawi dan ukhrowi
Pondok pesantren
Antara duniawi dan ukhrowi
Oleh: Gilang Nugraha
Apa yang
kalian ketahui tentang dunia pesantren? Disiplin yang ketat? Pendidikan yang
kuno? Banyak orang beanggapan bahwa pesantren sangat menakutkan karena
disiplinnya yang ketat, belajar seharian penuh, dan lain sebagainya. Disiplin
pondok memang ketat. Banyak peraturan di dalamnya, dari yang tidak
diperbolehkannya pacaran, merokok, bahkan hal yang sekecil seperti tidak boleh
mengeluarkan baju (kemeja dan kaos). Dan ada yang beranggapan bahwa pesantren
merupakan tempat pendidikan yang kuno. Mereka salah, karena pendidikan
pesantren ternyata dapat membuat orang-orang berkualitas. Siapa yang tak kenal
Hidayat Nur Wahid? Dia merupakan alumni gontor. Hidayat nur wahid hanya
merupakan segelintir orang berkualitas yang dibentuk di duniapesantren, dan masih banyak yang lainnya
Mengapa
demikian?
Pondok pesantren merupakan wadah
untuk membentuk manusia-manusia yang berkualitas, yang tetap berlandaskan pada
nilai-nilai agama. Pesantren berupaya menyelaraskan antara kehidupan duniawi
dan ukhrowi. Diantaranya dengan menggabungkan pelajaran-pelajaran umum dan
agama. Dan didukung dengan disiplin yang tinggi. Maka tak pelak lagi, pesantren
banyak menghasilkan manusia-manusia yg bukan hanya berkualitas, tetapi juga
manusia-manusia yang bermoral.
Apa
landasannya?
Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna
yang diutus untuk menjadi khalifah di muka bumiini. Yang tak hanya mementingkan kepentingan duniawi saja, namun akhirat
pun harus sama seimbangnya. Ini dikuatkan dengan kalam Allah dalam surat
al-qososh ayat 77 yang artinya
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa
dalam hidup ini, kita harus dapat menyeimbangi antara kehidupan dunia dan kehidupan
akherat. Sekarang ini banyak orang yang hanya bekerja keras namun lupa akan
shalat, shadaqoh dan perintah agama yang lainnya. Atau hanya mementingkan
keakhiratan dan mengenyampingkan keduniawian dan bahkan melupakannya. Ini
merupakan kesalahan yang sangat nyata yang sering kita saksikan dengan mata
kita sendiri. Hasilnya, kita dapat dengan mudah menemukan pejabat-pejabat
korup, pemimpin-pemimpin yang tak adil, orang-orang kaya yang tamak dan kikir,
orang-orang-orang miskin yang kufur, kemiskinan merajala, kejahatan di
mana-mana.
Kini saatnya pesantren menjadi
pilihan tepat bagi pendidikan anak-anak indonesia. Dalam upaya menjadikannya
insan-insan yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama.